a)
Pengertian
Media bentuk jamak dari kata medium, seperti yang dikutip oleh
Arsyad pada tahun 2002 dan Sadiman dkk tahun 1990, media merupakan kata yang
berasal dari bahasa latin medius,
yang secara harfiah berarti tengah atau perantara atau pengantar. Oleh karena
itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan atau alat (hardware).
Sedangkan menurut Gerlach & Ely yang dikutip oleh Arsyad tahun 2002, bahwa
media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi, yang menyebabkan mahasiswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, dosen, teman sebaya, buku
teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang mahasiswa merupakan
media. Media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat
merangsang untuk belajar.
Dikutip dari Bovee bahwa Media juga dapat dimaknai sebuah alat
yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat
yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pelajar, pengajar dan bahan ajar.
Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak
dari medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Batasan mengenai
pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja
yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan kutipan dari Latuheru, menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara dosen dan mahasiswa
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang
baik. Multimedia pun demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang dosen
memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas, sering kali didasarkan
atas pertimbangan, antara lain: Merasa akrab dengan media tersebut, ingin memberi
gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit, media yang dipilihnya dapat
menarik minat dan perhatian mahasiswa serta menuntunnya pada penyajian yang
lebih terstruktur dan terorganisasi.
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol
yakni metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedudukan media pembelajaran sebagai
alat bantu mengajar ada di dalam komponen metodologi.
Media pengajaran dapat meningkatkan proses belajar mahasiswa dengan
demikian diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan
hasil belajar. Beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat meningkatkan
hasil belajar diantaranya:
1) Berkenaan dengan manfaat media dalam pembelajaran mahasiswa antara
lain:
1.
Pengajaran akan lebih
menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
2.
Bahan ajar akan lebih jelas
maknanya sehingga lebih dapat dipahami dan memungkinkan mahasiswa menguasai
tujuan pembelajaran.
3.
Metode belajar akan lebih
bervariasi tidak hanya komunikasi verbal.
4.
Mahasiswa lebih banyak
melakukan kegiatan belajar, sebab tidakhanya mendengarkan uraian dosen namun
mampu mengamati dan memahami.
2)
Berkenaan dengan taraf
berfikir mahasiswa. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai
dari berfikir kongkret menuju berfikir abstrak, mulai dari berfikir sederhana
menuju berfikir kompleks.
Penggunaan media pengajaran
erat kaitanya dengan tahapan berfikir tersebut sebab melalui media pengajaran
hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan dan hal-hal yang kompleks dapat
disederhanakan. Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar
sangat dianjurkan untuk meningkatkan kualitas pengajaran
2. Macam-Macam
Media Pembelajaran
1) Media
Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau
gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol atau gambar.
Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan di ingat orang.
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi menyalurkan
pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Saluran yang digunakan adalah
mengutamakan indera penglihatan (visual). Agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien, pesan yang disampaikan dituangkan kedalam, simbol
komunikasi yang digunakan adalah symbol visual. Jenis-jenis media grafis di antaranya:
(1)
Gambar/foto
Media grafis paling umum digunakan dalam proses belajar mengajar,
karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta
didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit
menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verba listik.
(2) Sketsa
Sketsa yaitu
gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari
suatu bentuk gambar.
(3) Bagan
atau Chart
Bagan atau
chart yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
(4) Komik
dan Poster
Komik dan
poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
(5) Grafik
Grafik yaitu
penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan simbol.
2) Media Visual
Media visual adalah media pengajaran yang hanya mengandalkan
gambar diam, seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar,
lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
3) Media
Audio Visual
Media audio visual adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal
audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Program ini
dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat memberikan
pengalaman yang tidak terduga kepada mahasiswa, dan pengaturan kecepatan untuk
mendemontrasikan perubahan dari waktu ke waktu.
Menurut
Asrofudin media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur antara suara dan
gambar. Jenis media seperti ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi suara dan gambar seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula
gambar yang ditampilkannya.
4) Media
Dua Dimensi
Media Dua Dimensi adalah sebutan umum untuk alat
peraga yang haya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang
datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, papan tulis, media
cetak.
5) Media
Tiga Dimensi
Media semacam ini yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah
model dan boneka. Model adalah benda tiruan tiga dimensional dari beberapa
objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,
terlalu jarang dan terlalu susah jika dibawa kedalam kelas dan dipelajari dalam
wujud aslinya. Boneka merupakan model yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan.
6) Media
Proyeksi
Over head projector merupakan
jenis perangkat keras (hardware)
yang sederhana, terdiri atas sebuah kotak yang bagian atasnya sebagai landasan
yang luas untuk meletakan transparasi yang memuat materi pengajaran. Media ini
dapat menghasilkan cahaya yang amat terang dari lampu proyektor yang
diproyeksikan ke layar OHP.
Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan disampaikan
dapat diproyeksikan ke layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan
akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh mahasiswa. Penggunaan
media proyeksi ini lebih menguntungkan, sebab indera pendengaran dan
penglihatan akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang
telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, tabel,
ilustrasi baik berwarna atau pun hitam putih yang relatif berukuran kecil, agar
gambar tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas oleh seluruh mahasiswa
di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen).
7) Media
Berbasis Web
Pembelajaran berbasis internet
atau dengan nama lain E-learning
adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat
untuk membantu kegiatan pembelajaran sebagian besar berasumsi bahwa elektronik
yang dimaksud disini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi komputer dan
internet. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Pembelajaran
berbasis web yang populer dengan sebutan web based training (WBT) atau kadang
disebut web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi
web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet
dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya maka
kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.